This photo taken on April 15, 2020 shows vendors wearing face masks as they offer prawns for sale at the Wuhan Baishazhou Market in Wuhan in China's central Hubei province. - China's

 China memutuskan melakukan lockdown di sebagian wilayah Beijing setelah virus corona kembali menyebar di pasar kota itu.

Penguncian wilayah dipicu kekhawatiran kembali merebaknya penularan lokal usai ditemukan enam kasus baru pada Jumat (12/6).

Warga di 11 perumahan di distrik Fengtai, Beijing diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah. Wilayah itu berlokasi dekat dengan pasar daging Xinfad yang menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Enam kasus baru yang diumumkan pada Sabtu (13/6) merupakan tiga pekerja pasar Xinfadi, satu pengunjung pasar dan dua karyawan di Pusat Penelitian Daging. Salah satu karyawan diketahui telah mengunjungi pasar itu pekan lalu.

Pengelola pasar grosir daging Xinfadi mengatakan virus tersebut terdeteksi pada talenan yang digunakan untuk memotong salmon impor.

Pihak berwenang menutup pasar, termasuk pasar makanan laut lain yang dikunjungi oleh salah satu pasien. Petugas melakukan disinfeksi dan pengumpulan sampel pada hari Jumat.

Seperti dikutip dari AFP, ratusan anggota polisi dan belasan polisi paramiliter dikerahkan di kedua pasar. Para pekerja terlihat mengangkut beberapa peti makanan laut dari pasar makanan laut Jingshen, juga di distrik Fengtai.

Pihak berwenang langsung menutup sembilan sekolah dan taman kanak-kanak yang berada dekat dengan pasar.

Semua pekerja di Pasar Xinfadi pun menjalankan tes kesehatan sekaligus pengujian sampel makanan yang telah dijual di sana.

Tak hanya itu, jaringan supermarket besar seperti Wumart dan Carrefour juga menghilangkan semua stok salmon dalam satu malam di sana. Hal tersebut disebut tak akan mengganggu pasokan produk segar lainnya.

Otoritas pengawasan pasar Beijing memerintahkan inspeksi keamanan makanan di seluruh kota yang berfokus pada daging segar dan beku, unggas dan ikan di supermarket, gudang, dan layanan katering.

Pihak berwenang juga melakukan tes massal Covid-19 terhadap siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan pasar Xinfadi sejak 30 Mei.

Hampir 2.000 pekerja pasar grosir di Beijing juga telah diuji.

Dari tes yang sudah dilakukan, 46 pekerja pasar dinyatakan positif virus corona tetapi mereka tidak menunjukkan gejala. Seluruhnya telah ditempatkan di bawah pengawasan medis yang ketat.

Beijing kembali melaporkan kasus virus corona setelah dua bulan tidak ada infeksi Covid-19 pertama kali pada Kamis (11/6).

Setelah penemuan kasus baru itu, Beijing memutuskan menunda pembukaan kembali sekolah dasar di seluruh kota. Pemerintah menangguhkan semua event olahraga dan makan bersama. Perjalanan wisata lintas provinsi dihentikan pada Sabtu.

China menjadi negara pertama yang terdampak virus corona sejak akhir 2019 dan menyebar luas pada Februari 2020. Wuhan menjadi episentrum awal firus corona,yang kemudian berkembang ke beberapa negara terdekat seperti Jepang, dan Korea Selatan.

Namun, China kini tak lagi menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Dalam beberapa bulan terakhir, wabah virus corona meningkat pesat di Amerika Serikat dan Eropa.

Berdasarkan data Johns Hopkins University pada Sabtu (13/6), China melaporkan lebih dari 83 ribu kasus dengan lebih dari 78 ribu orang pulih dan 4 ribu orang meninggal dunia.

Sumber : cnnindonesia.com